KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami haturkan ke hadirat ALLAH
SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya kepada kita semua selaku
para hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi MUHAMMAD
SAW yang telah membawa kita menuju terangnya Iman dan Islam, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Salah satu tugas dari mata kuliah
Sistem Informasi
Manajemen, ialah membuat makalah yang berisi tentang Sistem Informasi
Pemasaran, dengan ini saya paparkan hasil dari tugas kami yang mempunyai tujuan
agar semua yang membaca makalah ini mengerti tentang Sistem Informasi
Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi yang membacanya. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan pengetahuan kami selanjutnya dimasa
yang akan datang.
Tangerang,
6 November 2016
(Kelompok
4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR
ISI....................................................................................................... 2
BAB I.PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Masalah
..................................................................... 3
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat
Penulisan ........................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan.......................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI............................................................................ 6
2.1 Pengertian Sistem ............................................................................... 6
2.2 Pengertian Informasi........................................................................... 6
2.3 Pengertian Pemasaran.......................................................................... 7
BAB III. PEMBAHASAN ................................................................................. 8
3.1 Pengertian dan Jenis
Sistem Informasi Pemasaran.............................. 8
3.2 Komponen Sistem
Informasi Pemasaran............................................. 10
3.3 Subsistem Sistem
Informasi Pemasaran.............................................. 11
3.4 Sistem Laporan
Internal...................................................................... 17
3.5 Model Sistem Informasi
Pemasaran.................................................... 18
3.6 Implementasi Sistem
Informaasi Pemasaran....................................... 20
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 21
4.2 Penutup............................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
System
informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan
dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang
jasa dan gagasan.
System informasi pemasaran selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari
keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place), promosi
(promotion), dan harga (price) produk.
Karena
pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi
informasi yang ditunjang dengan perangkat teknologi yang canggih, dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan, dan pihak-pihak yang
memerlukan informasi dapat menggunakan nya dalam manajemen dan pengambilan
keputusan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam pelayanan informasi secara efisien
dan akurat, maka diperlukan adanya system informasi pemasaran dengan pengolahan
data yang baik.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut,
dalam makalah ini penyusun akan membahas mengenai lingkup dalam system
informasi pemasaran, mulai dari pengertian, pengguna, hingga contoh-contoh dari
system informasi pemasaran. Selain sebagai landasan makalah, masalah ini juga
penting dalam pembelajaran mata kuliah system informasi, yang merupakan salah
satu mata kuliah yang terdapat pada semester 3 pada jurusan manajamen.
Terdapat beberapa masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini diantaranya :
1.
Pengertian dan jenis sistem
informasi pemasaran.
2.
Komponen system informasi pemasaran.
3.
Subsistem sistem informasi
pemasaran.
4.
Sistem laporan internal.
5.
Model sistem informasi pemasaran.
6.
Impelementasi sistem informasi
pemasaran.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dari latar
belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu:
1.
Apa pengertian system informasi
pemasaran?
2.
Komponen apa saja yang termasuk
komponen system informasi pemasaran?
3.
Apa saja subsistem informasi
pemasaran?
4.
Bagaimana system laporan internal
dibuat?
5.
Bagaimana model system informasi
pemasaran?
6.
Apa saja implementasi nya dalam
perusahaan?
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah
untuk memberi wawasan mengenai segala sesuatu hal yang terdapat pada system
informasi pemasaran, mulai dari perencanaan yang dilakukan oleh manajer atau
orang lainnya yang termasuk dalam ruang lingkup system informasi pemasaran yang
memiliki cakupan ilmu yang luas. Tujuan lain dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen system informasi yaitu bapak
Ahmad Sarmadi, S.pd I., M.M. pada kelompok kami yaitu kelompok 4, yang
beranggotakan Suryana (15020093), Novita eka widyawati (15010242), Umi roqayah
(15010355), Siti maimunah (15010244), Ade subekti (15010370), Zubandri
(15010258).
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dengan urutan sebagai berikut:
Kata pengantar, daftar isi, bab I pendahuluan, bab II
landasan teori, bab III pembahasan, bab IV penutup, daftar pustaka.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 PENGERTIAN SISTEM
Dalam buku Algemene systeemtheorine,
system benadering en organisatietheorie karya D.Keuning (dikutip Onong, 1989)
mengemukakan pengertian system menurut beberapa pakar sebagai berikut:
·
Menurut Ludwig Von Bertalanfly,
system adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antar relasi di
antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
·
Menurut Anatol Rapoport, system
adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain.
·
Menurut L.Ackof, system adalah
setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
·
Menurut John A. Beckett, system
adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
Namun menurut Gordon B.Davis (1992),
system terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai
beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu system bukanlah merupakan suatu
perangkat unsur-unsur yang dapat di identifikasikan sebagai kebersamaan yang
menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.
2.2 PENGERTIAN INFORMASI
Menurut
R.J Beishon dikutip Onong (1989), informasi adalah di interpretasikan,
barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang
diterima seorang manajer sehari-harianya, apakah itu tampak bersangkutan dengan
pekerjaan atau tidak.
Definisi
informasi yang lain dikemukakan oleh Samuel Elion dikutip Onong (1989), bahwa
informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu
objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk
membedakan dari yang lain.
2.3 PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya terdapat individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mepertukarkan produk yang benilai kepada pihak lain (Kotler,
1997).
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN DAN JENIS SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009),
“Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang
ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang
dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan
keputusan bagi manajemen pemasaran.
Jika didefinisikan dalam arti yang
luas, system informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi
yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam
lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Sistem informasi pemasaran selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari
keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place), promosi
(promotion), dan harga (price) produk.
Di samping itu system informasi
pemasaranjuga merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu sama
lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan
masalah pemasaran menjadi system informasi pemasaran yang diperlukan oleh
manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Sistem
informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :
·
Pertama, system informasi pemasaran
haruslah dilihat sebagai suatu system yang luas dan bersifat fleksibel karena
kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling berhubungan satu sama
lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
·
Kedua, system tersebut haruslah
berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, system tersebut harus
dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang ada
sehingga system tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk
periode yang lebih panjang. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu
untuk system tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para
pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari system tersebut harus mempunyai
komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
·
Ketiga, suatu system informasi
pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan untuk
memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan
pembuatan keputusan pemasaran. Untuk mencapai hal ini, system tersebut harus
dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara
itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system tersebut.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane
Keller (2009) ada tiga jenis informasi pemasaran, yaitu:
·
Pemasaran (Marketing Intelligence)
adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
·
Informasi pemasaran intern (Internal
Marketing Information) adalah informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan
sendiri.
·
Komunikasi Pemasaran (Marketing
Communication) adalah informasi yang mengalir ke luar dari perusahaan ke
lingkungan.
Ada tiga kecendrungan mengapa
informasi pemasaran itu sngat penting untuk kebutuhan pemasaran dalam
perusahaan, yakni:
·
Perubahan pemasaran lokal menjadi
pemasaran wilayah, nsional, maupn internasional. Oleh karena itu produk
perusahaan berada jauh di daerah konsumen (wilayah, nasional, dan
internasional), maka dalam mengambil keputusan, perusahaan haruslah berdasarkan
informasi tangan kedua (pihak lain).
·
Beralih dari kebutuhan pembeli
menjadi keinginan pembeli oleh karena itu tingkat kemakmuran masyarakat semakin
tinggi dan kebutuhan terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah keinginan
pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik
yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara nyata.
·
Peralihan dari persaingan harga
persaingan bukan harga. Seperti persaingan dalam bentuk merek diferensiasi
produk iklan dan informasi penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah
besar untuk kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasaranya.
Dalam penangan informasi telah
tersedia berbagai teknik informasi baru seperti televisi, radio, Koran,
majalah, film-film mikro, internet alat perekam dan lain-lain. Yang mempunyai
kesanggupan yang hebat dalam menangani informasi, sehingga di era teknologi dan
informasi apa saja bisa dilihat dan dinikmati oleh masyarakat luas secara
menyeluruh.
3.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem informasi pemasaran mempunyai
komponen yang sama dengan system informasi secara umum, yaitu komponen-komponen
input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan
komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks
letak dari system informasinya. Misalnya untuk system informasi pemasaran ini,
maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah
laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
1.
Komponen input pemasaran
Sistem informasi pemasaran
mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem
intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari kingkungan perusahaan yang
berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsutem peneliti pemasaran melakukan
penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
2.
Komponen model pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan
informasi yang relevan yng sesuai dengan kebutuhan pemakai systemnya. Model
merupakan cetakan yang mengubah bentuk input menjadi output. Model di system
informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan
anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru,
pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan
salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan
yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
3.
Komponen basis data pemasaran
Data yang digunakan oleh subsistem
output berasal dari database. Beberapa data dalam database adalah unik bagi
fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
4.
Komponen output pemasaran
Tiap subsistem output menyediakan
informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk
menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan
informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung.
Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
3.3 SUBSISTEM SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Dalam subsistem system informasi
pemasaran ada beberapa subsistem, yaitu subsistem riset pemasaran, subsistem
produk, subsistem tempat, subsistem promosi, dan subsistem harga.
1.
Subsistem riset pemasaran
Subsistem riset pemasaran merupakan system yang
berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan
calon pelanggan.
Beberapa cara riset pemasaran:
·
Meminta jasa mahasiswa atau dosen
suatu perguruan tinggi lokal untuk menyelenggarakan dan merencanakan proyek
riset pemasaran.
·
Menggunakan jasa perusahaan yang
bergerak dalam riset pemasaran.
·
Melalui departemen atau bagian yang
dibentuk oleh perusahaan tersebut.
·
Asosiasi perusahaan yang memberikan
pelayanan penelitian pemasaran.
·
Ruang lingkup riset pemasaran.
·
Penelitian untuk mengetahui
karakteristik pasar.
·
Penelitian pengukuran potensi pasar.
·
Analisis pangsa pasar.
·
Analisis penjualan.
·
Studi mengenai kecendrungan bisnis.
·
Peramalan jangka pendek.
·
Studi mengenai produk yang
kompetitif
·
Peramalan jangka panjang.
·
Studi mengenai harga.
·
Tes terhadap penerimaan produk.
Beberapa faktor yang menghalangi penggunaan riset
pemasaran, yaitu:
·
Konsepsi riset pemasaran yang
sempit.
·
Kemampuan peneliti pemasaran yang
tidak merata.
·
Hasil temuan riset yang terlambat
dan kadang-kadang salah.
·
Perbedaan kepribadian dan penyajian.
Ada 5 Langkah proses riset pemasaran yang harus
dilakukan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan pemasaran. Kelima
langkah tersebut adalah:
·
Mendefinisikan masalah dan tujuan
riset.
·
Mengembangkan rencana riset.
·
Mengumpulkan informasi.
·
Menganalisa informasi.
·
Menyajikan hasil temuan.
2.
Subsistem intelijen pemasaran
Tiap area fungsional bertangung
jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu di
lingkungan pemasaran yang memiliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan
pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung
jawab pada pemerintah dan komunitas global.
Intelijen pemasaran merupakan
pengamat dan penyelidik tentang situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan
perkataan lain, intelijen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh manajer pemasaran.
Cara melakukan pengamatan dan
penyelidikan, manajer perusahaan dapat menempuh 4 (empat) cara, yaitu:
·
Pengamatan tanpa arah (undirect
viewing)
·
Pengamatan bersyarat (conditioned
viewing)
·
Penyelidikan tidak formal (informal
search)
·
Penyelidikan formal (formal search)
Usaha melakukan intelijen pemasaran ini ada beberapa
cara, yaitu:
·
Manajer pemasaran melakukan sendiri
dengan membaca referensi, dengan interview atau wawancara langsung dengan
pelanggan, perantara, atau siapa pun yang terkait.
·
Melatih dan memotivasi tenaga
penjual sebagai mata-mata untuk mengumpulkan data dan informasi yang di
perlukan.
·
Membeli informasi dari luar.
·
Bekerja sama dengan perantara agar
menyampaikan informasi yang diperlukan.
·
Membentuk pusat informasi pemasaran
untuk menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya.
3.
Subsistem produk
Subsistem produk berguna untuk
membuat rencana produk baru, terutama mengenai siklus hidup produk dan model
evaluasi produk baru.
·
Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah
mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan
kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh.
Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam
membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
·
Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk
baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik
dan dibuat oleh ekseskutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru
mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti
potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
4.
Subsistem tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan
tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan
tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam
keberadaan nya.
Uang Uang Uang Uang
Sumber :
Raymond McLeod & George Schell, 2004
Gambar bagian di atas menunjukan
sember daya yang mengalir melalui saluran mencakup pemasok, perusahaan
manufaktur, pedagang besar, pengecer, dan konsumen. Arus material berawal dari
pemasok dan terakhir di konsumen. Arus uang adalah kebalikannya dan saluran
informasi menyediakan arus dua arah yang menghubungkan semua peserta. Tiap
anggota saluran harus mengetahui rincian arus produk sehubungan dengan peran
mereka dalam proses distribusi. Misalnya perusahaan manufaktur harus mengetahui
tingkat harga yang akan dibeli pedagang besar, dan tingkat harga yang dibeli
pengecer dari pedagang besar, dan tingkat harga yang akan dibeli konsumen dari
pengecer.
5.
Subsistem promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk
melakukan analisis terhadap promosi yang dilakukan untuk meningkatkan
penjualan.Satu area promosi tempat computer dapat diterapkan adalah komunikasi
wiraniaga. Jika perusahaan ingin memperlengkapi tenaga penjualnya dengan cara
komunikasi yang fleksibel, hal ini dapat dicapai dengan computer mikro
portable.
Para wiraniaga membawa computer portable saat
mereka menjelajahi wilayahnya dan menggunakan nya untuk:
·
Bertanya pada database untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan konsumen tentang produk yang ingin dibeli
tentang ketersediaan, harga, biaya pengiriman dan sebagainya.
·
Memasukkan data pesanan penjualan ke
dalam system pemasukan pesanan.
·
Menyerahkan laporan panggilan yang
mengikhtisarkan tiap panggilan penjualan, menspesifikasikan siapa yang
dihubungi, apa yang dibahas, apa tujuan penjualan selanjutnya dan sebagainya.
Dengan mudah laporan panggilan dapat dirancang sehingga memuat ruang untuk
mencatat intelijen persaingan. Kenyataannya laporan dapat dirancang sehingga
berbagai jenis intelijen dapat dikumpulkan dari satu bulan ke bulan
selanjutnya, bervariasi dengan kegiatan kompetitif.
6.
Subsistem harga
Subsistem harga berfungsi untuk
membantu menetapkan harga terhadap produk yang di hasilkan.
·
Penentuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan
penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan
menambahkan mark up yang di inginkan. Jika perusahaan memiliki system informasi
akuntansi (SIA) yang baik, tersedia data biaya yang akurat membuat tugas
subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan
biaya.
·
Penentuan harga berdasarkan
permintaan
Kebijakan harga yang kurang
berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan permintaan yang menetapkan
harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci
pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan
pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan
persaingan.
3.4 SISTEM LAPORAN INTERNAL
Dasar system informasi yang
digunakan oleh manajer pemasaran adalah system laporan internal. Sistem ini
melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan, utang piutang, dan
lain-lain. Dengan menganalisis informasi-informasi ini manajer dapat melihat
ada atau tidak nya peluang atau masalah penting. Sistem ini terdiri dari:
·
Sistem pesan, kirim, tagih
Inti dari system laporan intenal
adalah siklus pesan, kirim, tagih. Petugas penjualan yang representative,
penyalur, dan pelanggan mengirim pesanan ke perusahaan. Departemen (bagian)
pesanan menyiapkan beberapa nota dan mengirimkan salinannya ke berbagai
departemen (bagian) yang terkait. Nota pengiriman dan tagihan dikirimkan kepada
pembeli dan dua salinannya dikirimkan pula kepada departemen (bagian) yang
terkait.
·
Sistem laporan penjualan
Manajemen pemasaran menerima laporan
penjualan beberapa waktu setelah transaksi terjadi. Dalam hal ini manajer
pemasaran sering menerima laporan penjualan terlambat. Untuk meningkatkan
ketepatan laporan penjualan, maka perlu dijadwalkan secara teratur.
·
Mengembangkan system laporan yang
berorientasi pada pemakai
Dalam mengembangkan suatu system
informasi penjualan yang mapan, perusahaan harus menghindari lubang-lubang
perangkap. Pertama, informasi yang diterima manajer terlalu banyak, sehingga
membingungkan bahkan memusingkan manajer untuk menelaahnya. Kedua, informasi
yang diterima terlalu baru, sehingga belum mungkin dapat ditanggapi atau
ditelaah oleh manajer. Oleh karena itu, system informasi pemasaran yang baik
hendaklah sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan diinginkan manajer tersebut.
3.5 MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Model ini meliputi kombinasi
subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database. Berikut
ini bagan model system informasi pemasaran:
Sumber:
Raymond McLeod & George Schell, 2004
Pada setiap subsistem output
menyediakan informasi tentang subsistem ini sebagai bagian dari bauran.
·
Subsistem produk menyediakan
informasi tentang produk perusahaan.
·
Subsistem tempat menyediakan
informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
·
Subsistem promosi menyediakan
informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjuangan langsung.
·
Subsistem harga membantu manajer
perusahaan membuat keputusan harga.
·
Subsistem bauran terintegrasi yang
memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak
gabungan dari elemen-elemen tersebut, misalnya informasi mengenai
peramalan-peramalan penjualan yang mempertimbangkan interaksi seluruh
elemen-elemen bauran itu. Setiap subsistem output meliputi program-program di
dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk
mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus, hasil simulasi
matematika, komunikasi elektronik dan saran system pakar. Perlu kita sadari
bahwa subsistem-subsistem output mengambil setiap subsistem CBIS-SIA, SIM, DSS
dan kantor virtual. Subsistem output dari semua jenis perangkat lunak SBIS.
Sumber:
Raymond McLeod & George Schell, 2004
Pada database, data yang digunakan
oleh subsistem output berasal dari database, beberapa data dalam database
adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area
fungsional lain.
Pada Subsistem input, system
informasi akuntansi mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran
perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari
lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem riset
pemasaran melakukan riset khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan
mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran (Raymond McLeod
& George Schell, 2004).
3.6 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Untuk Impelemntasi sistem informasi
pemasaran di perusahaan ada berbagai contoh sebagai berikut:
·
Di PT Indofood menggunakan Aplikasi
ERP (Enterprise Resource Planning).
·
Di PT Pizza hut menggunakan Internet
dan POS (Point of Sales).
·
DI Bengkel motor plaza mengunakan
Visual basic.
·
DI PT Pro roll international
menggunakan E-R Diagram
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kita dapat dalam
makalah ini adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam system informasi
pemasaran membutuhkan banyak proses yang kesemuanya memerlukan banyak
pertimbangan oleh para manajer dalam rangka pemasaran suatu produk agar dapat
bertahan lama dan mengikuti perkembangan keperluan konsumen, sehingga produk
tidak mudah hilang di pasaran, dalam hal ini juga peran teknologi sangat
penting dalam system informasi pemasaran.
4.2 SARAN
Dalam rangka penyusunan makalah ini
penyusun mencoba membuat makalah dengan sebaik-baiknya, namun kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
agar semakin lengkap dan sempurnanya makalah ini kami menerima saran dan kritik
yang membangun agar menambah ilmu pengetahuan kita dalam pembelajaran mata
kuliah system informasi manajemen.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sistem Informasi
Manajemen (Perspektif Organisasi) oleh: Drs. Danang Sunyoto, S.H., S.E., M.M.,
diterbitkan oleh: CAPS (Center of Academic Publishing Service) 2014
Media Internet:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar