Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 Oktober 2016

Makalah pemasaran Jasa

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa.Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
Makalah yang kami susun ini menjelaskankan tentang  Pemasaran Jasa dan Relationship Marketing yang terdiri dari berbagai bahasan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan pengajar yaitu Ibu Lailatul Inayah SE MM yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami serta teman – teman yang telah membantu kami.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi pembaca.
Terima kasih.

                                                                                                            Hormat Kami,


                                                                                                            Kelompok 1












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3. Tujuan Masalah................................................................................................. 1
1.4. Manfaat Penulisan Makalah............................................................................. 2
1.5. Prosedur Makalah............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Peranan Pemasaran........................................................................................... 3
2.2. Jasa dan Bauran Pemasaran.............................................................................. 6
2.3. Evolusi Pemasaran Jasa.................................................................................... 7
2.4. Relationship Marketing.................................................................................... 11
2.5. Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing......................... 14
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 18














BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Jasa merupakan bagian yang besar dalam perekonomian, meskipun bisnis di bidang jasa bersifat tidak terlihat, tetapi tetap diperlukan analisis untuk mengamati perilaku pasar, pasar yang selalu berubah, menuntut penyesuaian dari dalam dan luar perusahaan untuk memperbaiki kualitas pelayanan secara berkelanjutan terhadap pasar. Berbagai strategi pun digunakan untuk saling bersaing memperebutkan pasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
·         Apa yang dimaksud dengan Pemasaran Jasa dan Relationship Marketing?
·         Apa saja Peranan Pemasaran?
·         Apa saja Jasa dan Bauran Pemasaran?
·         Apa yang dimaksud Evolusi Pemasaran Jasa ?
·         Apa yang dimaksud Relationship Marketing ?
·         Bagaimana Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing

1.3 Tujuan Masalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
·         Apa yang dimaksud dengan Pemasaran Jasa dan Relationship Marketing?
·         Apa saja Peranan Pemasaran?
·         Apa saja Jasa dan Bauran Pemasaran?
·         Apa yang dimaksud Evolusi Pemasaran Jasa ?
·         Apa yang dimaksud Relationship Marketing ?
·         Bagaimana Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai fungsi non linier secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila suatu saat mempelajari Manajemen Pemasaran Jasa.

1.5 Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komperhensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan hasil kajian pustaka.




















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber – sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut. Dengan demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber – sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar.
Adapun fungsi pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci, sbb :
·         Campuran pemasaran – unsur-unsur atau elemen-elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi.
·         Kekuatan pasar – peluang dan ancaman eksternal dimana operasi-operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi
·         Proses penyelarasan – proses strategi dan manajerial untuk memastikan bahwa campuran pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal baik bagi kekuatan pasar.
Campuran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan mengenai pemasaran memusatkan perhatian sekitar empat komponen kunci campuran pemasaran, yang disebut 4P, komponen ini meliputi :
·         Produk – produk atau jasa yang sedang ditawarkan.
·         Harga (Price) – harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat yang berhubungan dengan penjualannya.
·         Promosi – program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk & jasa.
·         Tempat (place) – fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.


Konsep campuran pemasaran telah memperoleh penerimaan yang luas dalam bisnis dan meliputi empat unsur utama ini, yang masing-masing berisi sekumpulan aktivitas (misalnya, promosi meliputi periklanan dan penjualan personal). Kekuatan-kekuatan pasar terdiri dari sejumlah bidang yang perlu dipertimbangkan, di antaranya :
·         Pelanggan – perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan membeli, lingkungan, ukuran pasar, dan daya beli.
·         Perilaku industri – motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer dan anggota-anggota rantai pemasok yang lain.
·         Pesaing – cara berposisi dan perilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh struktur industri dan sifat kompetisi.
·         Pemerintah dan perundang-undangan – pengawasan terhadap pemasaran yang menghubungkan dengan baik kegiatan-kegiatan pemasaran maupun praktik-praktik kompetitif.
Tugas manajer dalam menyusun program pemasaran adalah untuk menyatukan unsur-unsur campuran pemasaran untuk memastikan keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal perusahaan dan lingkungan pasar eksternal. Keberhasilan sebuah program marketing yang pokok tergantung pada tingkat keselarasan antara lingkungan eksternal dan kemampuan internal organisasi tersebut. Dengan demikian, program pemasaran dapat dipandang sebagai proses penyelarasan, dan ini penting khususnya dalam konteks jasa.









Kekuatan eksternal dalam pasar jasa yang bergerak cepat bersifat tidak stabil

Penyelarasan


 



Campuran                                                                                                                    Kekuatan
Pemasaran                                                                                                                   Pasar


Penyelarasan

Sumber:Adrian Payne dikutip Fandy Tjiptono 2000.
Pemasaran sebagai proses penyelarasan
Pemasaran telah hadir sedikit terlambat bagi jasa. Sebuah study terhadap 4P usaha jasa & manufaktur menyimpulkan bahwa perusahaan jasa :
·         Kurang memiliki rencana penjualan keseluruhan.
·         Kurang mengembangkan program pelatihan penjualan.
·         Kurang menggunakan dana untuk pemasaran bila diekspresikan sebagai presentase penjualan kotor
·         Lebih cenderung menangani bidang periklanan internal mereka daripada menggunakan agen eksternal.
2.2 Jasa & Campuran Pemasaran
Meningkatkan perhatian pada aplikasi pemasaran dalam sektor jasa telah mengarah pada pertanyaan apa saja komponen-komponen atau unsur-unsur yang dipilih untuk mengembangkan campuran pemasaran jasa. 4P campuran pemasaran dikembangkan dari Harvard Business School di tahun 1960-an. Terdiri dari dua belas unsur, termasuk rencana produk, penetapan harga, penentuan merek, saluran distribusi, penjualan personal, periklanan, promosi, pengemasan, pajangan, pelayanan, penanganan fisik, pencarian dan anlisis fakta. Ada tiga faktor yang menentukan apakah sebuah unsur khusus dimasukkan atau tidak dalam campuran pemasaran suatu perusahaan. Sbb :
·         Tingkat pengeluaran untuk unsur tertentu yang ada dalam campura pemasaran, yaitu seberapa penting unsur itu di dalam pengeluaran keseluruhan perusahaan.
·         Tingkat elastisitas yang di persepsikan dalam daya tanggap pelanggan, misalnya : dalam kasus monopoli atau badan pemerintah, harga mungkin ditetapkan secara eksternal dan dengan demikian tidak perlu dimasukkan dalam campuran pemasaran.
·         Alokasi tanggung jawab berdasarkan keyakinan bahwa campuran pemasaran yang ditentukan dengan baik dan tersusun dengan baik memerlukan alokasi tanggung jawab yang jelas.
Adapun tiga unsur tambahan yang cukup penting, sbb :
·         Layanan Pelanggan (customer service). Ada beberapa alasan untuk memasukkan layanan pelanggan sebagai unsur campuran pemasaran jasa. Ini meliputi konsumen yang lebih menuntut dan memerlukan tingkat jasa yang lebih tinggi, semakin pentingnya layanan pelanggan (sebagian di karenakanpesaing memandang jasa sebagai senjata kompetitif), dan kebutuhan untuk membangun hubungan yang dekat dan lebih langgeng dengan pelanggan.
·         Orang (people). Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.
·         Proses (process). Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaan dimana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan persoalan-persoalan keleluasaan karyawan. Manajemen proses merupakan aspek kunci penyempurnaan kualitas jasa.
2.3 Evolusi Pemasaran Jasa
Pada decade 1950-an perusahaan-perusahaan barang konsumen dikenali sebagai pemasaran yang berpengalaman. Mereka sering kali merupakan perusahaan pertama untuk mengembangkan rencana pemasaran formal dan banyak sokongan akademis diarahkan pada analisis dan penelitian pasar-pasar konsumen. Pada decade 1960-an perhatian besar diberikan kepada pasar industrial dan teks-teks dan jurnal pemasaran yang mengulas pasar industrial secara khusus mulai muncul. Pada decade 1970-an pemasaran dalam organisasi nirlaba dan bidang-bidang sector publik yang berhubungan dan pemasaran yang bersifat umum. Dekade 1980-an pemasaran jasa mulai menarik perhatian, ini mengejutkan mengingat ukuran, dan cepatnya pertumbuhan sektor jasa.
            Bagi sebagian orang, secara pokok masih sesuai dengan penjualan dan tujuan penjualan, dari pada kepuasan pelanggan. Bagi mereka yang menawarkan jasa professional, ini dipandang sebagai pembuatan brosur, periklanan dan komunikasi pemasaran tingkat rendah. Bahkan di antara perusahan-perusahaan jasa telah mengembangkan pemasaran yang lebih canggih.
            Beberapa tahap utama yang biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan jasa, termasuk diantaranya :
  • Penjualan
  • Periklanan dan komunikasi
  • Pengembangan produk dan jasa
  • Analisis diferensiasi dan pesaing
  • Layanan pelanggan
  • Kualitas jasa
  • Pemasaran terpadu dan relationship marketing

Tahap-tahap ini bersifat ilustratif dan jelas tidak semua perusahaan jasa akan melalui semua tahap evolusi ini, dan mereka juga tidak harus melewati secara urup bertahap seperti ditunjukkan di atas.
            Bank merupakan sebuah ilustrasi bagus terhadap beberapa tahap pengembangan ini, meskipun overlap antara tahap-tahap tersebut. Hingga decade 1960-an bank tidak banyak mengkhawatirkan pemasaran. Kompetisi semakin insentif pada decade 1970-an, pada decade 1980-an penekana pada produk baru dan pengembangan layanan baru. Namun hanya sedikit proteksi paten dan sedikit rahasia dalam jasa. Sebagai konsekuensinya , inovasi dapat ditiru dengan cepat. Jasa secara khusus merosot menjadi imitasi kompetitif dan keunggulan-keunggulan dari pengembangan produk cenderung berumur pendek. Ini menghasilkan “kesamaan” dalam produk bank dan bagi banker cabang, merupakan sususnan produk yang besar dan secara potensial membingungkan untuk dicoba dan dijual.
            Selama awal decade 1980-an bank melakukan analisis kompetitif yang lebih tepat dan mengembangkan pemasaran dan rencana-rencana setrategis yang lebih canggih. Mereka juga mulai mengerti positioning dan menjadi lebih terampil pada segmentasi pasar dan juga dalam mengidentifikasi alat diferensi setrategis.
Penggunaan marketing oleh organisasi-organisasi jasa


Tahap 1
Pemasaran

Tahap 2
Periklanan
Dan
Komunikasi
Tahap 3
Pengembangan
Produk
Tahap 4
Diferensiasi
Dan Analisis
Kompetitor
Tahap 5
Layanan
Pelanggan
Tahap 6
Kualitas
jasa
Tahap 7
Integrasi
Dan
Relationship
Marketing
Beberapa
Komponen
Kunci
Kompetisi
yang muncul

Program penjualan

Kursus dan
pelatihan
keterampilan
menjual

Merekrut lebih banyak
pelanggan
baru



Periklanan
yang
meningkat

Penunjukan
agensi ganda

Daya tarik
promosional

Brosur dan
gagasan
penjualan
Pengenalan
kebutuhan
pelanggan
baru

Perkenalan
banyak
produk dan
jasa baru

Penekanan pada proses pengembangan
produk baru
Analisis
strategis

Peta
positioning

Upaya
diferensiasi

Perencanaan
ketet

Pelatihan
pemasaran

Riset
pemasaran
Pelatihan
layanan
pelanggan

Kampanye
senyum

Promosi
eksternal
jasa

Layout front
office dan
fasilitas yang disempurnakan
Identifikasi
gap kualitas jasa

Blue printing jasa

Analisis kontribusi pelanggan

Riset pelanggan

Riset teratur untuk pelanggan dan kompetitor

Fokus pada semua pasar kunci

Analisis kuat dan integrasi rencana pemasaran

Pemasaran berbasis data
Beberapa hasil tipikal








Fokus pada penjualan bukan pada keuntungan

Kurangnya penekanan pada kepuasan pelanggan

Kemampuan penjualan yang disempurnakan



Harapan tinggi pelanggan

Output sering kali tidak mudah dapat diukur

Imitasi kompetitif

Harapan sering kali tidak terpenuhi
Penetrasi produk dan jasa

Kebingungan akan level merek

Imitasi kompetitif

Beberapa segmentasi pasar

Pemantapan permerekan yang lebih kuat
Kejelasan strategi

Merek yang disempurnakan

Segmentasi yang lebih canggih

Masalah-masalah implementasi

Kegagalan untuk menyampaikan positioning

Dampak rendah pada profitabilitas

Tidak bertahan

Tidak didukung oleh proses dan system

Pay off tidak terukur

Kurangnya diferensiasi kompetitif
Beberapa focus dibedakan

Perencanaan

Pemasaran

Pasar-pasar relevan lain

Retensi pelanggan tidak ditekankan
Kegiatan pemasaran yang diselaraskan

Proses-proses dan system yang disempurnakan

Tujuan-tujuan yang menantang tetapi dapat diwujudkan

Retensi pelanggan yang disempurnakan

                                                                                                          Sumber: Adrian Payne dikutip Fandy Tjiptono, 2000.

                Pada pertengahan decade 1980-an, bank juga menemukan kembali pelanggan dan mengembangkan program-program “dahulukan pelanggan”. Menjadi ‘kampanye senyum” yang dimaksudkan untuk membuat penyedia jasa lebih ramah dan disertai oleh perubahan-perubahan dalam lingkungan fisikuntuk lebih hangad dan lebih menarik.
            Memasuki decade 1990-an beberapa bank telah mulai menilai kembali program-program layanan pelanggan dan memulai perburuan kualitas jasa yang lebih kuat yang berdasar pada identifikasi persoalan kualitas jasa dan gap-gap kualitas jasa yang menggunakan teknik, termasuk service blue printing. Ini telah disertai dengan pendekatan yang lebih teratur terhadap pelanggan dan riset pasar.
            Pemasaran terpadu dan relationship marketing, melibatkan integrasi upaya masa lalu dalam konteks relationship marketing. Ini menantang baik banker maupun pemasar jasa lainnya untuk melakukan tindakan sebagai berikut :
  • Mengintegrasikan beragam inisiatif pemasaran.
  • Mengutamakan penggunaan teknik-teknik pemasaran berdasarkan data.
  • Mengembangkan pendekatan yang lebih teratur, realistis, dan terfokus bagi perencanaan pemasaran.
  • Memusatkan perhatian pada pengembangan kultur yang berorientasi pada pemasaran.
  • Menyadari potensi pemasaran eksternal dan internal dan penggunannya dalam sejumlah pasar relationship yang biasanya tidak terpikirkan dalam dominan kegiatan pemasaran.
  • Meningkatkan profitabilitas melalui retensi pelanggan yang disempurnakan.

Pada dekade 1990-an penekanan baru pada pemasaran nampaknya muncul relationship marketing yang memiliki potensi untuk menyatukan arus focus pemasaran ke dalam satu kesatuan. Relationship marketing sangat menekankan pemikiran pemasaran jasa, tetapi juga memiliki aplikasi ke sector lain.
2.4 Relationship Marketing
Istilah Relationship Marketing diperkenalkan pada dekade 1980-an dan merupakan sebuah konsep yang relative baru dan terus berkembang , menurut leonard berry: relationship marketing merupakan upaya menarik, mempertahankan. Dan dalam organisasi multijasa yaitu upaya meningkatkan hubungan pelanggan. Mind set pemasaran adalah menarik pelanggan baru, dan itu merupakan langkah pertama dalam proses pemasaran.
Pandangan tentang relationship marketing memiliki tiga perspektif tambahan :
1.      Sifat bagaimana cara perusahaan memandang hubungan mereka dengan pelanggan berubah-ubah. Penekananan ergerak dari focus pada transaksi hingga focus pada hubungan dengan tujuan mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.
2.      Munculnya pasar dengan siapa perusahaan berinteraksi, untuk pasar pelanggan, organisasi juga memusatkan perhatian kepada perkembangan dan peningkatan hubungan yang lebih nyaman dengan pasar eksternal lain yang termasuk pemasok, rekrutmen, koneksi dan pengaruh, dan juga pasar internal.
3.      Kesadaran bahwa kualitas, layanan pelanggan dan kegiatan-kegiatan pemasaran perlu diintegrasikan, orientasi relationship marketing berfokus pada upaya menyatukan ketiga unsur tersebut ke dalam jajaran yang lebih dekat dan memastikan potensi sinergisme terpadu mereka tercapai.








Macam-macam pasar:
1.      Pasar pelanggan
Pelanggan tentu merupakan bidang focus utama bagi kegiatan pemasaran, tetapi focus perlu dikurangi  pada pemasaran transaksional, penekanan nya untuk menjaring pelanggan baru dan penekanan lebih pada penciptaan hubungan jangka panjang dengan klien, dua pendekatan ini dapat dibedakan seperti berikut :
Pemasaran Transaksi
Relationship Marketing
Fokus pada penjualan tunggal
Fokus pada customer
Orientasi pada karakteristik produk
Orientasi pada manfaat produk
Skala waktu pendek
Skala waktu panjang
Sedikit penekanan pada layanan pelanggan
Penekanan tinggi pada layanan pelanggan
komitmen pelanggan rendah
Komitmen pelanggan tinggi
Kontak pelanggan moderat
Kontak pelanggan tinggi
Kualitas terutama merupakan perhatian produksi
Kualitas merupakan perhatian semua orang

Perusahaan-perusahaan saat ini mulai menyadari bahwa pelanggan yang sudah ada merupakan sarana penjualan yang lebih mudah dan sering kali lebih menguntungkan, namun sumber-sumber yang lebih besar seringkali dicurahkan untuk menarik pelanggan baru.
2.      Pasar Koneksi (Referral)
Pemasaran terbaik adalah pemasaran yang diselenggarakan oleh pelanggan anda sendiri, namun pelanggan yang sudah ada bukan satu-satunya sumber koneksi (referral). Pemasaran koneksi beroperasi dengan beberapa nama perantara, penghubung, pengganda, agen, dan sebagainya. Pentingnya sumber-sumber referral saat ini dan yang potensial harus dibentuk dan rencana yang disusun untuk mengalokasikan sumber-sumber pemasaran untuk mereka, upaya-upaya juga harus dibuat untuk memantau hasil dan manfaat biaya. Namun, penting kiranya menekan-kan bahwa mengembangkan hubungan-hubungan ini bakal memakan banyak waktu dan bahwa manfaat dari meningkatkan kegiatan pemasaran dalam bidang ini mungkin tidak membawa hasil dengan segera.
3.      Pasar Pemasok
Hubungan antara sebuah organisasi dengan pemasoknya mengalami beberapa perubahan yang fundamental, dimana dahulu sebuah perusahaan mencoba menekan pemasok demi keuntungan nya sendiri, kini digantikan hubungan yang lebih berdasarkan kemitraan dan kolaborasi, tujuan dari hubungan ini kerjasama erat antara pelanggan dan pemasok dari tahap yang paling awal, pemusatan imbal-balik pada kualitas, komitmen, komitmen terhadap fleksibilitas, biaya paling rendah, dan hubungan jangka panjang.
4.      Pasar Rekrutmen
Sumber daya langka dalam organisasi-organisasi bisnis (dan lainnya) bukan lagi bahan-bahan mentah, tetapi sumber daya manusia yang terampil, penyebab sulitnya menarik-menarik tenaga-tenaga muda yang berkualitas, adalah literature rekrutmen nya yang bermodel kuno dan kurang berdampak visual, maka dari itu sebuah rencana pemasaran mencoba untuk memperbaiki situasi ini, mencakup perancangan kembali literature rekrutmen, dan mengirimkan mitra-mitra yang paling cemerlang dalam kunjungan, maka akan berdampak pada perekrutan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas.
5.      Pasar Pengaruh (Influence Markets)
Pasar Pengaruh cenderung beragam menurut jenis industry atau sector industry yang digeluti sebuah organisasi, beberapa tugas pemasaran kunci mengenai pasar pengaruh meliputi :
·         Bisnis modal ventura
·         Para pembuat peraturan
·         Para penglobi
·         Para ligitor
6.      Pasar Internal
Pemasaran internal melibatkan dua konsep utama. Yang pertama adalah bahwa setiap karyawan dan setiap departemen dalam sebuah organisasi merupakan pelanggan internal dan pemasok internal. Operasi optimal organisasi tersebut dapat terjamin bila setiap individu dan departemen memberi dan menerima layanan terbaik. Yang kedua adalah memastikan bahwa seluruh staff bekerja sama sedemikian rupa sesuai dengan misi, strategi dan tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi. Konsep ini sangat penting bagi perusahaan jasa, dimana ada interaksi dan hubungan langsung dengan pelanggan. Pemasaran internal bertujuan untuk meyakinkan bahwa seluruh staff ,e,berikan representasi terbaik atas organisasinya melalui penanganan yang berhasil melalui kontak telepon, surat, elektronik, dan kontak pribadi dengan pelanggan. Pemasaran internal sangat lah penting karena dipusatkan pada pengembangan orientasi pelanggan.




2.5 Menentukan Penekanan Pasar dalam Relationship Marketing

Enam Pasar, - pelanggan, koneksi, pemasok, rekrutmen, pengaruh dan internal tidak memerlukan rencana pemasaran tertulis secara formal. Tetapi perusahaan-perusahaan perlu mengembangkan beberapa bentuk strategi pemasaran  masing-masing, sebuah persoalan strategis kunci adalah lebih penting dari pada rencana tertulis. Sebagai contoh, pemasaran formal untuk pasar internal adalah kurang bernilai staf kontak pelanggan tidak termotivasi dan tidak diberdayakan untuk menyampaikan tingkat kualitas layanan yang dibutuhkan.
            Namun, tidak semua pasar memerlukan tingkat perhatian dan sumber-sumber yang sama besarnya, tingkat perhatian yang sesuai dapat dicapai melalui langkah-langkah sebagai berikut :
-          Mengidentifikasi partisipan kunci dalam masing-masing pasar.
-          Penelitian untuk mengidentifikasi keinginan dan permintaan partisipan kunci.
-          Meninjau kembali tingkat penekanan saat ini dan diusulkan dalam masing-masing pasar.
-          Merumuskan strategi hubungan yang diinginkan dan menentukan apakah rencana pasar formal secara formal diperlukan.
Relationship marketing spidergram yang ditunjukan dalam gambar dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi tingkat upaya saat ini dan tingkat penekanan yang diinginkan.
            Banyak Perusahaan jasa menempatkan penekanan terlalu besar pada menarik pelanggan baru dan sedikit penekanan pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Sebuah pendekatan objektif untuk mementukan tingkat penekanan adalah menguji sumber-sumber rinci, dalam hal dana maupun waktu eksekutif, yang diperluas pada masing-masing dua tugas ini. Dalam banyak hal dimana penilaian kuantitatif yang telah diselenggarakan tampak bahwa mayoritas bauran pemasaran, pengeluaran pemasaran dan waktu manajerial dilakukan dalam menarik pelanggan-pelanggan baru.
            Spidergram dalam gambar dapat diilustrasikan dengan referensi British Airways (BA), sebuah kelompok yang termasuk dua mantan eksekutif senior di British Airways pada dekade 1970 British Airways sangat miskin, penunjukan Lord King dan Colin Marshallpada dekade 1980-an, sebuah revolusi terjadi di BA. Penekanan yang lumayan besar ditempatkan pada pasar internal dan serangkaian program peduli pelanggan dipropagandakan, termasuk “dahulukan pelanggan” dan “satu hari dalam hidup”.
            Pemasaran ke pelanggan baru yang sudah ada, agen-agen perjalanan dan pasar referral lain berkembang dengan sangat pesat. Saatchi dan Saatchi mengembangkan serangkaian iklan televisi global yang ditujukan untuk hamnpir semua relationship markets.
            Diawal dekade 1990-an BA pertimbangkan sejumlah persoalan dalam spidergram relationship markets, usulan 1990-an dalam gambar melibatkan berikut :
-          Perhatian yang lebih besar untuk menggaet pelanggan baru.
-          Penguatan persoalan-persoalan peduli pelanggan dan kualitas jasa dengan stasf internal.
-          Perhatian yang lebih besar untuk pasar pengaruh, khususnya pemerintah. (Penjaminan hak-hak, menggunakan Heathrow bagi beberapa perusahaan pengangkut Amerika, yang mengikuti keberangkatan Mrs. Thatcher sebagai perdana menteri).

Model 6 Pasar memberikan ilustrasi bagaimana organisasi-organisasi jasa memiliki jaringan hubungan dengan pasar-pasar yang berlainan. Model enam pasar telah digunakan dalam berbagai bisnis jasa untuk mengembangkan rencana-rencana pemasaran bagi masyarakat tipe pasar dan untuk mengilustrasikan konsep relationship marketing, termasuk :
-          Pialang asuransi.
-          Hotel.
-          Divisi jalur kereta api utama.
-          Cabang dari sebuah perusahaan konsultasi teknik Belanda.
-          Bandar udara internasional.
-          Universitas.
-          Hospice.
Model ini terlah terbukti menjadi alat mempertimbangkan jaringan hubungan yang kuat yang diperlukan oleh organisasi jasa.













BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber – sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut. Dengan demikian, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber – sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar.
relationship marketing merupakan upaya menarik, mempertahankan. Dan dalam organisasi multijasa yaitu upaya meningkatkan hubungan pelanggan. Mind set pemasaran adalah menarik pelanggan baru, dan itu merupakan langkah pertama dalam proses pemasaran.












DAFTAR PUSTAKA

Drs. Danang Sunyoto, S.H, S.E, M.M dan Fathonah Eka Susanti, S.E MANAJEMEN PEMASARAN JASA, Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service) Cetakan Pertama, 2015